CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 17:48 WIB
Polisi mengungkap pemicu kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) yang menewaskan 22 orang. (AFP/SYNATRIA RESPATI)
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mengungkap pemicu kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) yang menewaskan 22 orang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan berdasar hasil pemeriksaan saksi, saat itu ada tumpukan baterai 30 ribu mAh yang jatuh dan menimbulkan percikan api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baterai ukuran 30.000 mAh dalam tumpukan, ada sekitar empat tumpukan jatuh. Kemudian menurut keterangan saksi, sejak jatuh itu kemudian timbul percikan api," kata Susatyo dalam konferensi pers, Jumat (12/12).
Ia mengatakan di tempat tersebut juga banyak baterai lainnya. Api kemudian menyambar dan membakar lantai 1 gedung.
"Khususnya di ruang inventori, tempat penyimpanan baterai drone lithium polymer (LiPo). Faktor pemicu langsungnya adalah bahwa baterai LiPo yang rusak, yang ditumpuk tadi, di mana terdapat 6 sampai 7 baterai error atau rusak bercampur dengan baterai-baterai lainnya," katanya.
Ia juga mengungkap kondisi gedung tersebut yang tidak ada pintu darurat dan sensor asap.
"Tidak ada sistem proteksi kebakaran. Tidak ada jalur evakuasi," kata Susatyo.
Ia mengatakan gedung itu memiliki IMB dan SLF untuk perkantoran, namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang.
Dalam kasus kebakaran itu, polisi menetapkan Direktur Utama Terra Drone Indonesia berinisial MW sebagai tersangka. MW dijerat Pasal 187 KUHP, Pasal 188 KUHP dan Pasal 359 KUHP
(fra/yoa/fra)













































