Israel Klaim Bunuh Kepala Produksi Senjata Hamas

4 hours ago 2

blq | CNN Indonesia

Minggu, 14 Des 2025 08:50 WIB

Israel mengeklaim kepala produksi senjata milisi Hamas, Raad Saad, tewas dalam operasi mereka di Jalur Gaza, Palestina, pada Sabtu (13/12). Ilustrasi dampak serangan Israel ke Gaza. (REUTERS/Raneen Sawafta)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel mengeklaim kepala produksi senjata milisi Hamas, Raad Saad, tewas dalam operasi mereka di Jalur Gaza, Palestina, pada Sabtu (13/12).

Dalam pernyataan kepada AFP, militer Israel menyatakan Raad Saad tewas terbunuh dalam serangan di distrik Tel Al-Hawa, barat daya Gaza City.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz dalam pernyataan bersama juga mengatakan Saad tewas dalam operasi Israel yang dilancarkan untuk merespons "ledakan bom Hamas yang melukai pasukan kami hari ini di Area Kuning Jalur Gaza."

Netanyahu dan Katz menggambarkan Saad sebagai "salah satu arsitek" dalam serangan Hamas 7 Oktober 2023.

Militer Tel Aviv sebelumnya melaporkan dua prajurit cadangan mereka terluka akibat "alat peledak yang meledak selama operasi pembersihan area dan infrastruktur teroris di Gaza selatan".

Sementara itu, badan pertahanan sipil dan sumber medis di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa serangan Israel di Tel Al-Hawa menewaskan lima orang, alih-alih satu.

Kelima orang tersebut tewas usai pesawat tempur Israel menyerang kendaraan sipil di dekat bundaran Nabulsi.

Juru bicara badan tersebut mengatakan korban tewas yang "hangus" dibawa ke rumah sakit Al Shifa pasca serangan. Menurutnya, serangan ini juga melukai lebih dari 25 orang.

"Pesawat tempur menembakkan beberapa rudal ke arah kendaraan tersebut hingga terbakar," kata seorang saksi, yang menolak disebutkan namanya.

"Warga bergegas memadamkan api. Potongan-potongan tubuh korban yang hangus berserakan di tanah," lanjutnya.

Israel dan Hamas saat ini sedang gencatan senjata. Namun kesepakatan yang berlaku sejak 10 Oktober itu amat rapuh karena Israel terus melanggar dengan tetap meluncurkan serangan ke Gaza.

Lebih dari 300 warga Palestina di Gaza tewas sejak gencatan senjata berlaku.

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International