InJourney Ungkap Penanganan Ancaman Bom di Saudi Airlines

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 17 Jun 2025 15:01 WIB

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam menangani ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV-5726 rute Jeddah-Jakarta. PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam menangani ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV-5726 rute Jeddah-Jakarta. Ilustrasi. (AFP/DANIEL SLIM).

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta.

Pesawat tersebut berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Namun, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (17/6) siang, karena ada laporan ancaman keamanan dan keselamatan.

PGS Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Anak Agung Ngurah Pranajaya mengatakan, seluruh bandara InJourney Airports siap menangani keadaan darurat keamanan atau emergency.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan," ujarnya dalam keterangan resmi.

Di saat bersamaan, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee) untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.

"Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara," jelasnya.

Pesawat asal Timur Tengah tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena ada laporan ancaman bom saat penerbangan berlangsung.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walikintukan mengatakan di tengah penerbangan, pilot menerima informasi adanya dugaan teror bom di dalam pesawat.

Setelah mendapatkan informasi mengenai ancaman bom, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Kualanamu.

"Kami menerima informasi bahwa pilot pesawat mendapatkan ancaman bom setelah pesawat take off. Akibatnya, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Kualanamu," ujar Ferry Walintukan kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
Korea International