Jakarta, CNN Indonesia --
Harga emas kembali menanjak setelah sempat turun beberapa hari terakhir.
Pada Selasa (6/5) ini, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam di Pegadaian berada di level Rp1,982 juta per gram atau naik Rp3.000 dari perdagangan kemarin.
Harga emas Antam di Pegadaian mencetak rekor tertinggi pada 23 April lalu, di mana harganya melonjak ke Rp2,1 juta per gram. Namun, harga emas Antam sempat turun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 24 April lalu, harga emas anjlok Rp50 ribu ke level Rp2,075 juta per gram. Sehari setelahnya, harga emas Antam di Pegadaian kembali anjlok Rp23 ribu ke level Rp2,052 juta per gram.
Harga Antam terus turun hingga ke level Rp2,048 juta per gram pada 27 April. Kemudian merosot ke Rp2,010 juta per gram pada 2 Mei lalu dan jatuh ke Rp1,979 juta per gram pada 4 Mei lalu.
Namun pada hari ini, Selasa (6/5), harga emas Antam mulai naik lagi ke level Rp1,982 juta per gram.
Para analis memproyeksi harga emas akan terus melonjak. Analis PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan kenaikan harga emas Antam sejalan dengan kenaikan harga emas internasional.
"Harga emas internasional masih dalam tren naik. Pagi ini sudah kembali lagi ke US$3.350-an per troy ons dari sebelumnya di kisaran US$3200-an," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/5).
Ariston mengatakan harga emas di Tanah Air memang sedikit turun lantaran nilai tukar rupiah menguat ke level Rp16.400 per dolar AS. Namun, harga emas diproyeksi tetap akan naik karena dipicu ketidakpastian kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
"Konflik perang yang belum selesai antara Rusia-Ukraina serta Israel-Gaza) juga masih memicu kenaikan harga emas," katanya.
Karena itu, ia menilai saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk beli emas karena harganya yang masih akan naik.
Senada, Analis PT Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan saat ini masih waktu yang tepat untuk beli emas. Walau sempat turun besar, harga emas kembali naik sangat besar karena aksi bargain-hunting dalam dua sesi terakhir.
Lukman mengatakan meski Trump melunak dalam perang dagang, investor belum terlalu yakin mengingat inkonsistensi pemerintahan Trump selama ini.
"Investor perlu bukti konkret berupa kesepakatan yang formal. Investor juga melihat bahwa harga emas ke depannya masih akan terus naik. Walaupun, Trump membatalkan semua kebijakannya, kredibilitas AS sudah turun," katanya.
Selain itu, harga emas juga diproyeksi terus naik karena China diperkirakan masih akan terus melepas obligasi AS dan membeli emas.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan langkah investasi tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
(fby/pta)