EV China 'Setrum' Dunia, Bagaimana Nasib Industri Otomotif AS?

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

China bersiap menguasai industri kendaraan listrik di dunia saat Amerika Serikat sibuk dengan perang tarif dan upaya mengembangkan industri otomotif.

Ambisi China terlihat dari pameran otomotif yang digelar di Shanghai selama dua pekan. Ruang pameran itu memiliki lantai seluas lebih dari 60 lapangan sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dari dekade sebelumnya saat BMW, Volkswagen jadi idola pengunjung, kali ini kendaraan listrik China yang menjadi pusat perhatian.

Salah satunya mobil sport listrik buatan perusahaan asal China, BYD. Mantan desainer Audi dan Lamborghini memuji Denza Z, mobil dengan nuansa biru itu.

"[ini menjadi bukti] desain emosional yang murni dengan performa ekstrem," kata dia ke para pengunjung, dikutip CNN, Sabtu (3/5).

Orang-orang juga tampak antusias mengambil foto dan video mobil keluaran BYD itu.

Di aula lain, kerumunan orang mengantre di luar pintu untuk menyaksikan mobil listrik keluaran Xiaomi. Sedan mewah keluaran Nio, ET9 Nio, juga jadi sorotan. Beberapa menyebut kendaraan itu menjadi pesaing BMW atau Porsche Panamera.

Faktor lain yang menjadi daya tarik adalah situasi ekonomi global yang dipicu perang tarif pemerintahan Donald Trump. Dalam hal mobil listrik, China bersaing ketat dengan ekonomi terbesar dan inovator terkemuka: Amerika Serikat.

Saat ini, produsen China melambung ke garis depan industri kendaraan listrik global. Menurut firma analisis energi Rho Motion, pada 2024 Negeri Tirai Bambu menguasai lebih dari 60 persen pasar kendaraan listrik global.

Di tahun itu pula, BYD berhasil mengalahkan produsen mobil listrik kepunyaan Elon Musk, Tesla. BYD juga menyalip Volkswagen, yang merupakan perusahaan dengan penjualan mobil penumpang terbanyak di dalam negeri.

Sejak pemerintahan Joe Biden, China sudah melirik pasar-pasar lain untuk mengimpor mobil listrik mereka karena kebijakan isolasi AS. Saat Trump berupaya menghidupkan kembali industri otomotif di tengah kebijakan tarif impor tinggi, China justru berpeluang mengukuhkan posisinya dalam perdagangan dan teknologi global.

Dukungan pemerintah

Perkembangan kendaraan listrik di China tak begitu saja muncul dan punya posisi di mata global. Pemerintah turut berperan.

Pada 2009, China sudah meningkatkan strategi untuk mengembangkan kendaraan energi baru. Negara juga hadir dalam bentuk memberi kontrak untuk armada taksi dan bus umum, membangun infrastruktur pengisian daya, dan memberi insentif pajak dan potongan harga atau subsidi pembeli.

Dalam 10 tahun terakhir, perkiraan subsidi itu mencapai sekitar US$10 miliar. Namun, para pakar punya pandangan sendiri.

Mereka memperkirakan dukungan pemerintah untuk electric vehicle mencapai lebih dari US$200 miliar dari 2009-2023.

Di luar itu, persaingan produsen mobil di China juga sangat kompetitif. Mereka berlomba-lomba menciptakan inovasi baru yang bisa memanjakan pengendara.

Bagi warga China mobil bukan sekadar alat transportasi. Persaingan ketat itu pula lah yang membuat produsen mobil mencari pasar-pasar di luar China.

 2 Merek Mobil Listrik Baru dari China Masuk Indonesia2 Merek Mobil Listrik Baru dari China Masuk Indonesia (Foto: CNN Indonesia/Agder Maulana)

(isa/dmi)

Read Entire Article
Korea International