Disdik DKI Sebut Ada Sekitar 4 Persen Murid di Jakarta Tak Ikut TKA

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan hampir ada 4 persen murid di Jakarta yang tak mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jakarta, Ali Muqodas mengatakan dari jumlah murid sebanyak 62.123 orang, yang mengikuti TKA adalah 59.830 murid atau 96,31 persen. Dengan demikian ada 3,69 persen yang tak ikut TKA.

Ali mengatakan meskipun berdasarkan  ketetapan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bila TKA bukan sebuah kewajiban, Disdik dan semua pemangku kepentingan terkait tetap mendukung pelaksanaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya tidak mewajibkan kepada seluruh peserta didik [ikut TKA]," kata dia kepada wartawan usai memantau pelaksanaan hari pertama TKA di SMA Negeri 78 Jakarta Barat, Senin (3/11) seperti dikutip dari detikedu.

Adapun di sekolah tersebut, kata Ali, seluruh peserta didiknya mengikuti TKA.

"Alhamdulillah di SMA 78 ini semua peserta didik terlibat untuk mengikuti TKA," tuturnya.

Ali menyebut setidaknya ada tiga alasan ada murid di Jakarta yang memilih untuk tidak mengikuti TKA.

Pertama, para murid ini berasal dari Satuan Pendidikan Kerja Sama (PKS).

Mengutip laman Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikdasmen menyatakan SPK adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing yang terakreditasi/diakui di negaranya atau Lembaga Pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan nonformal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Ali mengatakan rata-rata murid yang tidak mengikuti TKA berasal dari SPK.

Alasan kedua terkait hal ini adalah murid galau, sehingga memilih tidak mengikuti TKA.

"Terus kemudian ada juga yang apa namanya keterbatasan intelektual. Jadi ada beberapa hal yang menyebabkan anak itu tidak ikut," kata dia.

Sesuai aturan dari Kemendikdasmen, sejak awal Ali mengaku pihaknya tidak mewajibkan murid untuk mengikuti TKA.

Kendati demikian, selama proses sosialisasi, pihaknya terus menyampaikan berbagai manfaat mengikuti TKA.

"TKA ini ya tidak menentukan kelulusan, terus kemudian bisa jadi ini untuk intropeksi diri. Untuk intropeksi diri persiapan kita mungkin menunju perguruan tinggi. Kalau misalkan loh kok hasil TKA saya segini, gimana nanti persiapan saya untuk menuju perguruan tinggi. Sudah siap atau belum?," ujarnya.

Sebagai dinas pendidikan, pihaknya akan memberikan wadah bagi peserta TKA. Sehingga ia berharap pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan sukses.

"Jadi tidak ada kami memaksakan semua ikut, enggak. Yang pasti kalau sekolah saya minta untuk memfasilitasi. Jika ada yang mau ikut ayo fasilitasi harus dikasih wadah duluan istilahnya," katanya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International