Daftar Maskapai Global Paling Banyak Delay pada 2025, Tak Ada dari RI

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Selama tahun 2025, tak sedikit penumpang yang membuang waktu karena menunggu keterlambatan penerbangan (delay). Aplikasi pelacakan penerbangan, Flighty, mengungkapkan maskapai global dengan persentase delay terbesar tahun ini.

Melansir Independent, dari 22 juta penerbangan udara secara global, jika waktu tunggu yang dihabiskan oleh penumpang dikolektifkan, tercatat 1,4 juta jam tunggu atau sekitar 161 tahun waktu yang terbuang sia-sia.

Dalam laporannya tersebut, Flighty juga melihat ada celah antara jadwal kedatangan penerbangan dan ketika penumpang benar-benar turun dari pesawat. Pasalnya, terdapat beberapa alasan mengapa penerbangan seringkali memakan waktu yang lebih 'molor'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisa jadi karena pesawat mengalami pola penahanan (berputar-putar di udara menunggu izin mendarat), antrean di landasan pacu, antrean di jalur, sampai cuaca yang menghambat. Faktor ini menyita waktu perjalanan sampai 30 persen di semua penerbangan global.

Penerbangan yang tertunda tidak hanya menghabiskan waktu, tetapi juga memiliki dampak finansial. Menurut International Air Transport Association and Eurocontrol, penundaan kontrol lalu lintas udara merugikan penumpang dan maskapai di Eropa sampai 6,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp114 triliun selama periode akhir 2024-Oktober 2025).

Lantas, maskapai apa yang penerbangannya paling sering tertunda di dunia? Terungkap bahwa Ryanair, maskapai berbiaya rendah asal Irlandia, berada di posisi teratas, dengan 29 persen layanan penerbangannya tertunda tahun ini.

Ryanair, di antara yang lain dalam daftar, adalah maskapai yang memiliki volume penumpang cukup besar. Oleh karena itu, maskapai ini bertanggung jawab atas lebih banyak jam delay penumpangnya.

Menyusul Ryanair dengan besaran persentase yang sama, maskapai asal Inggris Easyjet berada di posisi kedua, kemudian maskapai Prancis Air France menempati urutan ketiga paling sering delay.

- Ryanair (29 persen penerbangan tertunda)
- EasyJet (29 persen)
- Air France (29 persen)
- Frontier Airlines (28 persen)
- Lufthansa (26 persen)
- Qantas (26 persen)
- KLM Royal Dutch (25 persen)
- Air Canada (25 persen)
- JetBlue Airways (25 persen)
- Southwest Airlines (25 persen).

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International