China Tuduh NSA AS Lakukan Serangan Siber ke Pusat Waktu Nasional

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Minggu, 19 Okt 2025 18:40 WIB

China menemukan bukti NSA AS melakukan serangan siber ke Pusat Layanan Waktu Nasional di Beijing yang digunakan untuk mengoordinasikan jam di seluruh negeri. China menemukan bukti NSA AS melakukan serangan siber ke Pusat Layanan Waktu Nasional di Beijing yang digunakan untuk mengoordinasikan jam di seluruh negeri. (iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

China pada Minggu (19/10) menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan serangan siber terhadap pusat waktu nasional Beijing yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur keuangan dan telekomunikasi.

Kementerian Keamanan Negara China dalam pernyataannya yang dipublikasikan di WeChat menjelaskan bahwa otoritas China telah menemukan "bukti tak terbantahkan" atas upaya Badan Keamanan Nasional AS (NSA) meretas Pusat Layanan Waktu Nasional, antara 2022 dan 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas itu bertanggung jawab mengoordinasikan jam di seluruh negeri yang digunakan oleh berbagai hal, mulai dari server komputer hingga stasiun kereta api dan jaringan listrik.

Kementerian menuduh NSA mengeksploitasi kelemahan layanan pesan merek ponsel asing yang tidak disebutkan namanya untuk mencuri kredensial masuk dari karyawan di pusat waktu tersebut.

Serangan tersebut dapat membahayakan jaringan listrik, transportasi dan bahkan peluncuran luar angkasa, kata kementerian tersebut.

Otoritas China sejak itu telah "memutus rantai serangan, meningkatkan langkah-langkah perlindungan, dan menghilangkan potensi ancaman."

"Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah secara agresif mengejar hegemoni siber, berulang kali melanggar aturan dunia maya internasional," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya.

Kementerian mendesak warga China waspada terhadap serangan asing dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

Negara-negara Barat menuduh kelompok peretas yang diduga didukung China melakukan kampanye spionase siber global terhadap tokoh-tokoh yang kritis terhadap Beijing, lembaga-lembaga demokrasi dan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor sensitif.

AS mengatakan tahun lalu bahwa aktor yang disponsori negara China berada di balik pelanggaran siber di Departemen Keuangan AS. China saat itu menyebut tuduhan tersebut "tidak berdasar".

"Bukti kuat membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah 'kekaisaran peretas' sejati dan sumber kekacauan terbesar di dunia maya," kata Kementerian Keamanan Negara China.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International