Bursa Saham Hong Kong Ambrol Imbas Tarif Trump, Terendah Sejak 2009

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Bursa saham Hong Kong anjlok hingga 12 persen imbas tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diumumkan pekan lalu. Catatan itu bahkan menorehkan rekor terendah dalam 16 tahun terakhir atau sejak 2009.

Diberitakan AFP, Senin (7/4), indeks The Hang Seng tercatat anjlok 12,4 persen atau 2.828,49 poin ke level 20.021,32 saat dibuka pada awal pekan. Sementara, di China, indeks Shanghai Composite turun hingga 7,7 persen ke 3.083,80.

Bursa saham itu menjadi semakin parah karena tarif yang diumumkan Trump dibalas China dengan cara serupa. Pada Jumat (4/4), pemerintah China resmi mengumumkan penerapan tarif 34 persen kepada impor barang AS mulai 10 April.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor di Asia, termasuk Hong Kong kemudian ramai menjual saham mereka di tengah kemelut bursa yang belum kunjung surut.

Nilai saham raksasa teknologi Alibaba anjlok 17 persen, begitu pula dengan JD.com yang turun 15 persen. Sementara itu, para pengembang China mengalami kerugian lebih dari 10 persen.

Nasib serupa dialami negara Asia lainnya, seperti indeks acuan Jepang Nikkei 225 yang merosot 7,8 persen dan indeks acuan Korea, Kospi, yang anjlok lebih dari 4,6 persen.

Indeks acuan Taiwan, Taiex, juga meloyo sampai lebih dari 9,7 persen beberapa waktu sejak dibuka pada Senin (7/4).

Australia turut mengalami nasib serupa saat indeks acuan negara itu ditutup 4,23 persen lebih rendah pada awal pekan. Indeks ini juga tercatat sebagai salah satu hari perdagangan terburuk Australia selama lebih dari setahun.

Sementara itu, Pemerintahan Trump sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda mengurungkan tarif baru tersebut. Di sisi lain, negara lain mulai menerapkan langkah balasan terhadap tarif tersebut.

China menjadi salah satu negara yang menanggapi kebijakan itu dengan tegas, yakni memberlakukan tarif tambahan sebesar 34 persen terhadap barang impor ke Amerika Serikat.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara kompak menempuh jalur negosiasi menghadapi kebijakan tarif timbal balik oleh Presiden AS Donald Trump.

Ia mengatakan negara-negara di ASEAN takkan mengambil tindakan balasan (retaliasi) terhadap AS, seperti China, Uni Eropa, dan Kanada.

"ASEAN akan mengutamakan negosiasi. Jadi ASEAN tidak mengambil langkah retaliasi," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian RI, Jakarta, Senin (7/4).

[Gambas:Video CNN]

(yoa/sfr)

Read Entire Article
Korea International