BRI Berikan Tip Aman Bertransaksi, Waspada Penipuan Selama Nataru

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan penipuan di momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Imbauan ini disampaikan seiring meningkatnya aktivitas transaksi perbankan selama libur panjang, baik secara tunai maupun digital, yang kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.

Tingginya mobilitas masyarakat menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan risiko tersebut. Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119 juta orang.

Jumlah tersebut mencapai sekitar 42,6 persen dari total penduduk Indonesia. Kondisi ini berbanding lurus dengan lonjakan transaksi keuangan di berbagai kanal layanan perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengantisipasi hal tersebut, BRI memastikan seluruh infrastruktur dan sistem transaksi berada dalam kondisi optimal. Layanan BRI didukung lebih dari 19.600 unit ATM dan CRM, sekitar 1,19 juta AgenBRILink, lebih dari 284 ribu EDC merchant, jutaan titik akseptasi QRIS, serta penggunaan kartu uang elektronik BRIZZI yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Direktur Information Technology BRI, Saladin D. Effendi, menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur selalu diiringi dengan penguatan aspek keamanan transaksi, terutama pada periode dengan aktivitas tinggi seperti Nataru. 

“Pada periode Nataru, aktivitas transaksi perbankan cenderung meningkat signifikan. Oleh karena itu, BRI tidak hanya memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem IT dengan target success rate transaksi hingga 99,9%, tetapi juga terus mengedukasi nasabah agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/12).

Ia menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data perbankan sebagai langkah utama pencegahan. BRI memastikan tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, password, One Time Password (OTP), maupun kode verifikasi melalui telepon, pesan singkat, email, atau media sosial. 

BRIWaspada bertransaksi saat libur Nataru. (Foto: Arsip BRI)

Setiap permintaan data dengan mengatasnamakan BRI dapat dipastikan merupakan upaya penipuan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau nasabah untuk tidak merespons dan segera melakukan konfirmasi melalui kanal resmi perseroan.

BRI juga mengimbau nasabah untuk bertransaksi melalui kanal resmi, termasuk menggunakan aplikasi BRImo yang diunduh dari platform terpercaya, serta memanfaatkan ATM, CRM, dan AgenBRILink yang terverifikasi.

Di samping itu, pemantauan transaksi secara berkala menjadi langkah penting dalam menjaga keamanan rekening. Dengan mengaktifkan notifikasi dan rutin mengecek mutasi rekening, nasabah dapat lebih cepat mengenali transaksi yang tidak sesuai. 

Saladin menambahkan bahwa berbagai modus penipuan kerap muncul saat Nataru, mulai dari penawaran hadiah palsu, promo fiktif, pembayaran pajak tidak resmi, hingga tautan mencurigakan yang menyerupai situs resmi.

"Masyarakat juga kami himbau berhati hati apabila menggunakan jaringan public atau koneksi WIFI di tempat umum,” imbuh dia.

Sebagai bentuk komitmen menjaga kepercayaan nasabah, BRI turut memperkuat layanan pengaduan selama periode Nataru. Penguatan tim dilakukan agar setiap laporan dapat ditangani secara cepat, tepat, dan sesuai dengan standar service level agreement (SLA) yang berlaku.

Dengan dukungan infrastruktur yang andal, penguatan sistem keamanan, serta peran aktif nasabah dalam menjaga data pribadi, BRI optimistis dapat menghadirkan layanan perbankan yang aman dan nyaman selama libur Nataru. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan bertransaksi secara bijak agar momen Nataru dapat dijalani dengan tenang dan aman.

(rir)

Read Entire Article
Korea International