Bisa Dicegah, Kenali Penyebab Kanker Usus Besar

5 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan risiko kanker usus besar meningkat seiring bertambah usia. Namun kanker usus besar sebenarnya bisa dicegah dengan mengenali penyebabnya.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di seluruh dunia. Data WHO pada 2020 menunjukkan ada lebih dari 1,9 juta kasus baru kanker usus besar dan lebih dari 930 ribu kematian akibat kanker usus besar.

Pada 2040, kanker usus besar diperkirakan meningkat menjadi 3,2 juta kasus baru per tahun dan 1,6 juta kematian per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab kanker usus besar

Hingga kini ahli belum bisa memastikan penyebab kanker usus besar. Namun ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus.

Beberapa faktor risiko memang tidak bisa dimodifikasi seperti usia dan riwayat keluarga dengan kanker usus besar. Hanya saja tidak perlu cemas sebab beberapa faktor risiko berikut bisa diubah sehingga berkontribusi pada pencegahan kanker.

1. Kelebihan berat badan

Kanker usus besar banyak dikaitkan dengan gaya hidup. Sebaiknya ubah gaya hidup apalagi saat berat badan sudah berlebihan. Kegemukan atau obesitas meningkatkan risiko kanker usus besar.

Sebaiknya upayakan mencapai berat badan ideal sesuai proporsi tubuh dan usia dan pertahankan demi menurunkan risiko kanker usus besar.

2. Diabetes tipe 2

Orang dengan diabetes tipe 2 lebih berisiko terkena kanker usus besar daripada orang tanpa diabetes.

Seperti dilansir dari laman American Cancer Society, para ahli menduga bahwa hal ini disebabkan kadar insulin yang tinggi pada penderita diabetes.

3. Menerapkan jenis diet tertentu

efek makan daging kurang matangIlustrasi. Diet jangka panjang dengan banyak daging merah dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. (Getty Images/iStockphoto)

Diet jangka panjang yang mengandung banyak daging merah (sapi, domba, babi) dan daging olahan meningkatkan risiko kanker usus besar.

Hal ini diperburuk dengan cara pengolahan daging. Memasak daging dengan suhu sangat tinggi (menggoreng, memanggang, membakar) menghasilkan zat kimia yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, diet rendah vitamin D juga bisa meningkatkan risiko kanker. Oleh karenanya, pastikan diet harian dengan gizi seimbang mencakup buah, sayuran, biji-bijian utuh dan membatasi asupan daging merah dan daging olahan.

4. Pola makan rendah serat dan tinggi lemak

Kanker usus besar sering dikaitkan dengan pola makan khas Barat. Jenis pola makan ini cenderung rendah serat, tinggi lemak dan kalori.

Sebaiknya cukupi kebutuhan serat lewat konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.

5. Kebiasaan merokok

Salah satu alasan kuat untuk berhenti merokok adalah risiko kanker usus besar. Melansir dari Mayo Clinic, mereka yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar ketimbang nonperokok.

Merokok atau penggunaan tembakau meningkatkan risiko pembentukan polip pada usus. Tak hanya kanker usus besar, kebiasaan merokok juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker termasuk kanker paru.

6. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol sedang hingga berat dikaitkan dengan risiko kanker usus besar. Bahkan konsumsi alkohol ringan hingga sedang dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan.

Jika memungkinkan, sebaiknya tidak perlu mengonsumsi alkohol sama sekali. Namun jika tetap ingin minum alkohol, jumlahnya perlu dibatasi tidak lebih dari dua gelas per hari untuk laki-laki, sedangkan perempuan tidak lebih dari satu gelas per hari.

(els/els)

Read Entire Article
Korea International