Bill Gates soal Ambisi RI Bangun PLTN: Reaktor Nuklir Rumit dan Mahal

17 hours ago 5

CNN Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 11:37 WIB

Bill Gates mengatakan pembangkit nuklir bisa menjadi solusi energi yang ramah lingkungan, hanya saja pengembangannya rumit dan mahal. Bill Gates mengatakan pembangkit nuklir bisa menjadi solusi energi yang ramah lingkungan, hanya saja pengembangannya rumit dan mahal. (Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri perusahaan pembangkit tenaga nuklir TerraPower, Bill Gates, merespons ambisi Pemerintah Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Diskusi itu bermula dari pernyataan Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo. Adik Presiden Prabowo Subianto itu bertanya pendapat Gates soal pemanfaatan nuklir sebagai energi ramah lingkungan.

"Anda mungkin tahu pemerintah kami akan memulai program PLTN yang sangat ambisius," kata Hashim kepada Gates saat bertemu di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gates pun menjawab pembangunan sebuah negara membutuhkan sumber energi listrik yang murah. Dia juga sadar dunia sedang berada di tengah ancaman perubahan iklim.

Menurutnya, nuklir menjadi salah satu solusi permasalahan itu. Namun persoalannya, Gates menyebut pembangunan PLTN masih sangat mahal. Kebanyakan reaktor saat ini masih didinginkan menggunakan air dengan banyak tekanan di dalamnya.

"Jadi mereka (reaktor nuklir) agak rumit, jadi biasanya mahal. Jadi saya berpikir, ini sangat sulit untuk memulai dengan desain baru, tapi itu akan menjadi manfaat yang besar," ujar Gates.

"Tempat seperti Jepang, Korea Selatan, Prancis, Inggris, mereka memiliki rencana dan keinginan menggunakan energi nuklir, tapi sekarang, reaktor-reaktor tersebut mahal," ucapnya.

Pada 2006, Gates mendirikan TerraPower dengan dorongan menciptakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan. Dia mengakui pengerjaan proyek itu lebih lama dari perkiraan.

TerraPower sempat bekerja sama dengan perusahaan China untuk mengembangkan reaktor nuklir murah. Namun, proyek itu terhambat larangan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS). Saat ini, Gates dan TerraPower melanjutkan pengembangan reaktor itu di AS.

"Jadi pada tahun 2030, reaktor pertama akan dimulai, dan sepanjang dekade itu, kami berharap untuk membangun lebih dari 30 gigawatt dari reaktor," ujar Gates.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)

Read Entire Article
Korea International