Bahlil Buka Suara soal LG Batal Investasi Rp130 T di RI: Diganti China

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai US$9,8 miliar atau Rp130 triliun yang telah disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution tetap berjalan sesuai rencana meski LG mundur.

Hanya saja, posisi perusahaan asal Korea Selatan itu digantikan oleh Huayou dari China.

Menurut Bahlil, pembangunan pabrik yang mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai tetap berjalan dan tidak ada perubahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari China, yaitu Huayou, bersama BUMN kita," ujar Bahlil dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (23/4).

Bahlil menyebutkan pergantian investor dalam berbisnis apalagi untuk proyek skala besar adalah hal yang lazim. Namun, ia memastikan kembali hal itu tidak akan mempengaruhi keberlanjutan proyek.

"Yang penting bagi kami adalah bahwa semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar," jelasnya.

Komitmen pemerintah dalam mengembangkan proyek EV ini telah tercermin sejak Presiden ke-7 Joko Widodo pada 3 Juli 2024 lalu meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik tersebut adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

"Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia," pungkasnya.

LG dikabarkan batal berinvestasi pada proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai 11 triliun won atau setara Rp130 triliun (asumsi kurs Rp11.826 per won) di Indonesia.

Kabar ini mencuat dari media Korea Selatan, Yonhap, pada Jumat (18/4). Yonhap menyebut konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan sejumlah mitra lain resmi menarik diri dari Indonesia.

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," kata seorang pejabat LG Energy Solution.

Meski begitu, LG mengklaim bakal tetap melanjutkan bisnis lainnya di Indonesia. Ini termasuk pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power) selaku usaha patungan dengan Hyundai Motor Group.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)

Read Entire Article
Korea International