CNN Indonesia
Kamis, 01 Mei 2025 09:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat (AS) dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan mineral baru terkait dana investasi untuk biaya rekonstruksi Ukraina. Perjanjian itu disepakati oleh kedua negara yang diwakili Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko.
Menurut keterangan Bessent, kesepakatan itu telah diteken kedua negara pada Rabu (30/4). Presiden AS Donald Trump juga disebut menjadi sosok penting di balik tercapai perjanjian tersebut.
"Terima kasih kepada upaya tak kenal lelah @POTUS untuk mengamankan perdamaian, saya dengan senang hati mengumumkan perjanjian kemitraan ekonomi bersejarah hari ini antara AS dan Ukraina yang menetapkan Dana Investasi Rekonstruksi AS-Ukraina untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi Ukraina," tulis Bessent via media sosial X (dulu Twitter), seperti dilansir Reuters, Kamis (1/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS lantas akan bekerja sama dengan pemerintah Ukraina untuk menyiapkan investasi tersebut. Bessent juga berharap kesepakatan ini dapat segera dilaksanakan demi rakyat AS dan Ukraina.
Sementara itu, Svyrydenko mengatakan bahwa AS ikut berkontribusi untuk pembangunan Ukraina lewat perjanjian tersebut. Di samping bantuan finansial, AS juga disebut memberikan bantuan sistem pertahanan udara untuk Ukraina.
Namun, pernyataan terkait bantuan keamanan itu belum ditanggapi secara gamblang oleh pejabat negara AS.
"Selain sumbangan keuangan langsung, AS juga dapat memberikan bantuan baru--misalnya sistem pertahanan udara untuk Ukraina," ujar Svyrydenko lewat X.
Kesepakatan ini akhirnya ditandatangani kedua negara di Washington setelah negosiasi selama berbulan-bulan. Diskusi panjang itu pun sempat memicu ketegangan hingga muncul kendala.
Meski begitu, AS dan Ukraina akhirnya mencapai kesepakatan tersebut. Ukraina kemudian berharap kesepakatan ini menjadi sinyal positif bahwa AS akan melanjutkan dukungan bidang pertahanan, terutama terhadap Rusia.
Perjanjian itu juga menjadi bagian dari cara Ukraina memperbaiki hubungan dengan Trump dan Gedung Putih yang tegang sejak masa jabatan Presiden AS tersebut pada Januari 2025.
Di sisi lain, kesepakatan tersebut diperkirakan akan memberi akses istimewa bagi AS untuk mencapai kesepakatan baru dengan Ukraina terkait sumber daya mineral.
Sebelum penandatanganan, Presiden Trump juga berulang kali menegaskan bahwa Amerika Serikat harus mendapatkan sesuatu atas bantuan yang diberikan ke Ukraina. Hal itu merujuk kepada kesepakatan sumber daya langka yang melimpah di Ukraina.
(wiw)