Apa Jadinya Kalau Ronaldo dan Messi Main di Era 90-an?

5 hours ago 2

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Sabtu, 17 Mei 2025 08:50 WIB

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi harus bersaing sederet pemain legendaris nan fenomenal jika eksis di era 90-an. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pernah mendominasi penghargaan Ballon d'Or. (AFP PHOTO / Gabriel BOUYS and Lluis GENE)

Jakarta, CNN Indonesia --

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi bak mutiara dalam sepak bola modern. Tak hanya layar kaca, keduanya begitu berharga saat jadi perbincangan di jagad maya. Namun jika keduanya eksis sejak tahun 1990-an, apakah mereka tetap jadi fenomena?

Ronaldo dan Messi adalah pesepakbola lintas zaman. Lahir dalam dekade yang sama, mereka punya jalan cerita yang sama-sama mengagumkan mata.

Singkat cerita, Ronaldo lebih dulu jadi sorotan ketika direkrut Manchester United pada musim panas 2003. Pelatih Man Utd kala itu, Sir Alex Ferguson, cepat-cepat 'membajak' pemuda 18 tahun asal Madeira dari manuver Arsenal yang nyaris mendapatkan tanda tangan sang pemain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Man Utd memecahkan rekor transfer termahal untuk pemain 18 tahun saat itu. Mahar 12 juta poundsterling plus iming-iming nomor punggung 7 warisan David Beckham meluluhkan hati pemain kelahiran 5 Februari 1985 tersebut.

Keraguan publik dibayar dengan bukti. Ronaldo berhasil meneruskan dinasti nomor punggung keramat di Old Trafford. Ia mempersembahkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Carling, dan puncaknya menyabet trofi Liga Champions.

Dalam kurun waktu yang berdekatan, Ronaldo menutup periode pertama di Man Utd dengan gelar Piala Dunia Antarklub, Pemain Terbaik Eropa 2008 dan Ballon d'Or 2008. Ia kemudian melangkah pergi ke klub yang lebih besar, Real Madrid.

Di sinilah rivalitas dengan Messi semakin terasa. Porsi pertarungan keduanya bertambah di panggung domestik dan jadi tontonan utama.

Sebenarnya cikal bakal pertarungan Ronaldo dan Messi sudah terjadi sebelum keduanya bersua di Spanyol. Nama mereka digadang-gadang jadi bintang saat masuk nominasi Ballon d'Or 2007 yang dimenangkan Ricardo Kaka.

Real Madrid and Portugal forward Cristiano Ronaldo hands a microhpone to Barcelona and Argentina forward Lionel Messi (L) as they stand on stage after being selected in the 2014 FIFA FIFPro World XI during the FIFA Ballon d'Or award ceremony at the Kongresshaus in Zurich on January 12, 2015. AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI / AFP PHOTO / FABRICE COFFRINICRistiano Ronaldo dan Lionel Messi bersaing ketat di Ballon d'Or. (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Harapan penggemar kemudian terwujud dalam pertarungan Ronaldo vs Messi yang pertama di semifinal Liga Champions 2007/2008. Kala itu Ronaldo dan MU menumbangkan Barcelona dan melangkah ke final sekaligus jadi juara.

Laga epik Ronaldo dan Messi kemudian terjadi lagi di final Liga Champions 2008/2009. Pertandingan pemungkas Ronaldo di Man Utd itu berakhir dengan kesedihan karena Barcelona yang berhasil jadi juara. Usut punya usut, momen itu adalah pertama satu-satunya final Liga Champions yang ada Ronaldo dan Messi-nya.

Dekade 2000-an dan 2010-an serasa milik Ronaldo dan Messi. Media massa tak henti-hentinya menggelorakan siapa paling hebat. Namun jika mereka tenar satu dekade lebih awal, apakah ceritanya akan sama?

Baca di halaman berikutnya>>>


Read Entire Article
Korea International