Jakarta, CNN Indonesia --
Saat Hari Raya Idulfitri tiba, umat Islam di seluruh dunia merayakannya dengan penuh kebahagiaan. Namun, ada satu aturan yang harus dipahami: dilarang berpuasa pada hari tersebut.
Larangan ini bukan sekadar anjuran, melainkan bagian dari ajaran Islam yang memiliki makna cukup mendalam. Melalui riwayat Abu Sa'id Al-Khudri dikatakan,
Artinya: "Bahwasanya Rasulullah SAW melarang puasa dalam dua hari, yakni ketika hari Idul Fitri dan Idul Adha." (Muttafaq Alaih).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya, larangan ini bukan tanpa alasan, menukil berbagai sumber Idulfitri atau hari lebaran adalah hari kebahagiaan setelah menunaikan ibadah puasa selama sebulan. Umat Islam dianjurkan untuk bersyukur, salah satunya dengan menikmati makanan yang halal.
Selain itu, Islam mengatur batasan yang jelas antara Ramadan dan bulan berikutnya. Dengan tidak berpuasa di hari pertama Syawal, umat Islam menegaskan perbedaan antara kewajiban puasa Ramadan dan ibadah sunnah di bulan Syawal.
Idulfitri juga merupakan waktu untuk bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Dengan makan bersama, tercipta rasa persaudaraan yang lebih erat di antara sesama Muslim.
Seperti halnya ada aturan wajib dalam Islam, ada pula larangan yang harus diikuti. Tidak berpuasa di Hari Raya Idulfitri adalah bagian dari kepatuhan terhadap ajaran agama.
(tis/tis)