Jakarta, CNN Indonesia --
Setidaknya sebanyak sembilan kios, enam kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat dibakar buntut aksi pengeroyokan yang menewaskan dua orang penagih utang (debt collector) atau mata elang (matel) di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12).
Dua matel dikeroyok sejumlah orang usai menyetop seorang pengendara motor di Jalan Kalibata pada Kamis sore kemarin.
"Jumlah obyek yang terbakar 9 kios, 6 kendaraan roda dua, 1 kendaraan roda empat," kata Kasudim Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal saat dihubungi, Jumat (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asril mengatakan petugas datang ke lokasi untuk memadamkan api pada Kamis malam, sekitar pukul 23.48 WIB. Pemadaman selesai pada Jumat dini hari, sekitar pukul 01.02 WIB.
"Dugaan penyebab pembakaran dengan menggunakan bensin," ujarnya.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengatakan peristiwa bermula saat dua matel itu menghentikan seorang pengendara sepeda motor di lokasi kejadian.
"Kronologisnya, tadi ada salah satu pengguna sepeda motor lah. Nah, sepeda motor tiba-tiba distop oleh teman-teman ini. Setelah disetop, diberhentiin lah, biasa. Nah, baru diberhentiin, ini menurut keterangan saksi, baru diberhentiin terus, dari pengguna jalan yang lain keluar dari mobil," kata Mansur.
Mansur menyebut pengeroyokan dilakukan oleh orang-orang yang berada di dalam mobil. Kata dia, aksi pengeroyokan berlangsung cepat.
"Tiba-tiba datanglah pengendara mobil di jalan juga. Pengendara mobil enggak tahu dari mana, tiba-tiba turun untuk membantu. Terus dipukulinlah si matel itu," ujarnya.
Setelah peristiwa pengeroyokan itu, beberapa saat kemudian sejumlah tenda milik pedagang kaki lima (PKL) hingga motor di sekitar lokasi dibakar sejumlah orang, diduga rekan dari dua mata elang yang dikeroyok. Peristiwa itu terekam sebuah video dan viral di media sosial.
Kapolsek Pancoran menduga pembakaran tersebut serangan balik atas pengeroyokan yang menewaskan dua orang mata elang.
"Mungkin ada rasa tidak terima. Imbasnya ke lingkungan sini yang tidak tahu menahu karena kejadiannya di jalan dan menurut keterangan saksi hanya spontanitas, enggak tahu dari mana, masih dalam penyelidikan," ujarnya kepada wartawan, Kamis malam.
"Kalau warung tadi susah untuk ngitungnya, sebagian sudah tutup, karena kalau lihat dari titik api kurang lebih ada enam titik api, namun bisa kita padamkan, kebetulan pemilik masih ada di sekitar sini," kata Mansur soal aksi perusakan dan pembakaran yang diduga dilakukan rekan dua mata elang korban pengeroyokan.
Terpisah, Kapolrestro Jaksel Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyebut perusakan dan pembakaran tenda PKL hingga motor merupakan buntut dari aksi pengeroyokan yang menewaskan matel.
"Akibat dari itu yang korban ini mempunyai teman-teman kurang lebih 80 sampai 100 orang tiba-tiba datang, sebenarnya kami dari pihak kepolisian sudah mengantisipasi itu, namun kekuatan pada saat itu yang tiba-tiba datang kurang lebih 100 orang itu merusak warung-warung yang ada di sekitar tempat ini," ucap dia.
Untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban, serta meredam situasi yang mencekam, Polres Jaksel Polda Metro Jaya menurunkan anggota Brimob ke lokasi pad Kamis malam tadi.
(yoa/kid)


















































