5 Tahun Tak Berubah, Tarif Ojol Direncanakan Naik

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 09:20 WIB

Kemenhub menyatakan tarif ojol bakal disesuaikan sebab sudah lima tahun tidak ada perubahan. Kemenhub menyatakan tarif ojol bakal disesuaikan sebab sudah lima tahun tidak ada perubahan. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi sinyal akan menaikkan tarif ojek online (ojol). Rencana tersebut muncul setelah pemerintah menggunakan regulasi yang belum berubah selama 4-5 tahun terakhir sebagai acuan tarif ojol.

"Pasti tarif akan kami sesuaikan, karena memang sejak ditetapkan yang 4-5 tahun yang lalu belum ada perubahan," ujar Kasubdit Angkutan Tidak dalam Trayek, Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Utomo Harmawan, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Utomo tarif yang belum berubah selama beberapa tahun terakhir telah menimbulkan keresahan di kalangan pengemudi (driver) dan asosiasi.

"Jadi itu yang selalu bikin keresahan gitu ya di dalam para suara tuntutan driver-driver ini atau para asosiasinya," ucap dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katanya Kemenhub saat ini tengah menyusun skema tarif baru dengan mempertimbangkan dua faktor, yakni kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kami sudah menyusun penyusunan tarif berdasarkan kenaikan harga UMR dan kenaikan harga BBM, itu kami sepakat," kata Utomo.

Selanjutnya, Utomo juga mengajak seluruh aplikator meninjau ulang pola transportasi yang selama ini didominasi sepeda motor. Beberapa hal yang menjadi perhatian di antaranya risiko keselamatan, keruwetan lalu lintas, hingga penumpukan pengendara atau penumpang pada satu titik tertentu.

"Ketika aplikasi mempertemukan 100 sampai 300 penumpang di satu lokasi seperti Stasiun Dukuh Atas, lalu lintas menjadi tidak nyaman. Sementara Mak Comblang ini belum banyak berperan dalam mengatasi hal tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut, Utomo menyarankan sistem yang mengatur penyebaran titik penjemputan agar tidak memicu kemacetan.

"Apakah algoritmanya tidak bisa mengarahkan penumpang berjalan 20-30 meter ke titik yang lebih longgar? Kami ingin keselamatan dan kenyamanan transportasi menjadi perhatian," ujarnya.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International